Laman

Selasa, 28 November 2017

Lingkungan Kerja Adobe Photoshop CS3

Secara garis besar, lingkungan kerja Photoshop CS3 terdiri dari beberapa komponen utama seperti yang tampak pada Gambar 1.1.
  • Baris Menu merupakan bagian yang berisi daftar menu perintah.
  • Toolbox merupakan palet yang berisi tombol-tombol perintah, seperti: tombol perintah untuk menyeleksi,memotong, menyunting, melukis, menggambar, menulis teks, dan berbagai fungsi lainnya.
  • Baris Options merupakan bagian yang berisi daftar perintah tambahan yang isinya akan selalu berubah bergantung pada tombol perintah yang terpilih pada bagian Toolbox.
  • Dikumen merupakan file lembar kerja utama yang berisi gambar, objek atau teks yang sedang diolah.
  • Panel merupakan bagian yang terdiri dari beberapa palet. Palet-palet tersebut memuat beberapa perintah untuk memanipulasi dokumen. 
Dalam Photoshop CS3, tampilan panel telah dilengkapi dengan dua tombol pelengkap yaitu:
  • Tombol Previous dan Next yang berfungsi untuk membuka dan menutup tampilan jendel panel.
  • Tombol menu panel yang berfungsi untuk menampilkan daftar menu dan isi dari daftar menu tersebut menyelesaikan dengan palet yang sedang aktif.
Saat bekerja dengan dokumen, kadang-kadang Anda membutuhkan ruang kerja  yang cukup luas. Gunakan salah satu perintah di bawah ini untuk memperluas ruang kerja Photoshop:
  • Tekan Tab untuk menyembunyikan semua komponen kecuali jendela dokumen.
  • Tekan Shift+Tab  untuk menyembunyikan semua komponen kecuali jendela dokumen dan toolbox.
Mengenal Toolbox

Beberapa tombol perintah dalam Toolbox dilengkapi dengan tanda segitiga di sudut kanan tombol yang berfungsi untuk menampilkan tombol-tombol perintah lain yang terdapat di dalamnya.

Berikut ini adalah penjelasan nama dan fungsi dari tombol-tombol perintah yang terdapat dalam Toolbox.

Tombol untuk Menyeleksi
  1. Tomgol Rectangular Marquee, Elliptical Marquee, Single Row Marquee, dan Single Column Marquee berfungsi untuk menyeleksi objek dengan pola persegi empat, elips, baris tunggal, dan kolom tunggal.
  2. Move berfungsi untuk memilih layer dan memindah area seleksi.
  3. Lasso untuk membuat area seleksi dengan pola bebas (freehand).
  4. Polygonal Lasso untuk membuat area selsksi dengan pola poligon.
  5. Magnetic Lasso untuk membuat area selsksi berdasarkan perbedaan tonal warna.
  6. Quick Selection untuk membuat area seleksi berdasarkan tonal warna yang terpilih oleh ujung kuas mouse.
  7. Magic Wand untuk membuat area seleksi berdasarkan warna-warna yang sejenis.
Tombol untuk memotong
  1. Crop untuk memotong bagian gambar tertentu. Penggunaan peranti ini akan berpengaruh pada gambar-gambar lain dalam semua layer.
  2. Slice untuk membagi gambar menjadi beberapa bagian.
  3. Slice Select untuk memilih area gambar yang telah dipotong oleh Slice.
Tombol untuk Menyuting (Retouching)
  1. Spot Healing Brush untuk menghapus cacat/noda pada gambar dengan cara mengklik bagian gambar yang bernoda.
  2. Healing Brush untuk mentuup noda dengan cara: Tekan Alt dan klik area gambar yang masih baik dan klik pada area gambar yang bernoda.
  3. Patch untuk menutup noda dengan cara mengambil area gambar lain untuk menutup area gambaryang bernoda.
  4. Red eye untuk menghapus efek mata merah karena kilau cahaya.
  5. Clone Stamp untuk menduplikasi area gambar tertentu ke area lain.
  6. Pattern Stamp untuk mengisi area gambar dengan suatu pola gambar.
  7. Eraser untuk menghapus area gambar tertentu.
  8. Background Eraser untuk menghapus gambar berdasarkan warna gambar yang diklik pertama kali sehingga gambar akan tampak transparan.
  9. Magic Eraser untuk menghapus area warna tertentu pada gambar secara otomatis.
  10. Blur untuk mengabutkan gambar.
  11. Sharpen untuk menajamkan gambar.
  12. Smudge untuk memberi efek seperti gosokan jari dengan pada gambar.
  13. Dodge untuk mencerahkan atau memutihhkan bagian gambar yang tampak gelap.
  14. Burn untuk menggelapkan bagian gambar yang tampak terang.
  15. Sponge untuk menambah atau mengurangi tingkat kontras warna (saturation) pada gambar.
Tombol untuk Melukis
  1. Brush untuk membuat coretan kuas.
  2. Pencil untuk membuat coretan pensil.
  3. Color Replacement untuk mengganti warna gambar yang dipilih/diklik pertama kali dengan warna lain.
  4. History Brush untuk mengembalikan gambar ke kondisi semula setelah gambar dimanipulasi.
  5. Art History Brush untuk mengembalikan gambar ke kondisi semula setelah gambar dimanipulasi, namun dengan tatanan style/pola kuas yang berbeda.
  6. Gradient untuk membentuk gradiasi warna dengan berbagai pilihan tipe dan pola gradasi.
  7. Paint Bucker untuk mengisi area gambar yang memiliki warna sejenis dengan warna foreground.
Tombol untuk Menggambar dan Menuklis Teks
  1. Tombol Pen dan Freeform Pen untuk membuat path garis lurus atau lengkung dan path dengan atau lengkung, dan path dengan pola garis bebas (freehand).
  2. Add Anchor Point untuk menambah titik labuh pada suatu path.
  3. Delete Anchor Point untuk menghapus titik labuh pada suatu path.
  4. Convert Anchor Point untuk mengubah tipe titik labuh dari garis lurus menjadi garis lengkung dan sebaliknya.
  5. Path Selection untuk memilih dan memindah posisi path.
  6. Direct Selection untuk memilih satu atau beberapa titik labuh dan mengubah bentuk path.
  7. Horizontal Type dan Vertical Type untuk membuat teks dengan arah penulisan horizontal dan vertikal.
  8. Horizontal Type Mask dan Vertical Type Mask untuk membuat seleksi dengan bentuk teks horizontal dan vertikal.

Dasar-dasar PhotoShop CS3

Pada bahasan awal ini diulas tentang dasar-dasar Photoshop yang berisi ulasan tentang lingkungan kerja Adobe Photoshop CS3, komponen-komponen utama, tombol-tombol perintah beserta fungsi dan kegunaan dari masing-masing elemen tersebut.

Art History Brush dan Teknik Penggunaannya

Ada tool lain yang tersedia di dalam Adobe Photoshop CS3 yang juga terkait dengan Brush Tool. Tool tersebut Art History Brush Tool, dimana tool ini berfungsi untuk melukis objek gambar dengan menggunakan snapshot maupun history dari objek gambar dengan menggunakan snapshot maupun history dari objek gambar dengan menggunakan snapshot maupun history dari objek atau history perintah penggunaan Brush Tool sebelumnya.

Adapun untuk melukisnya dapat menggunakan model artistik tertentu. Dengan menggunakan Art History Brush Tool, akan dapat mengembalikan keadaan sebuah desain di dalam kanvas menjadi seperti semula sesuai dengan history perintah yang telah terjadi sebelumnya.

Adapun dalam menerapkan pengembalian tampilan seperti perintah sebelumnya tersebut dapat menggunakan model-model kuas tertentu dan pengaturan-pengaturan transparansi dan blending mode tertentu sehingga menciptakan efek artistik seperti yang diharapkan, sehingga dalam hal ini tidak benar-benar mengembalikan kondisi objek dalam kanvas sama persis seperti keadaannya semula tetapi dapat menjadi lebih artistik.

Pengenalan Art History Brush Tool

Art History Brush Tool memungkinkan Anda untuk membuat suatu efek yang artistik di dalam sebuah image. Untuk menagaktifkan tool ini, cukup dengan menekan tombol Shift+Y sebanyak dua kali pada keyboard. Berikut ini cara penggunaan Art History Brush Tool pada sebuah image di dalam kanvas:

Bukalah file gambar yang ingin diedit dengan memilih menu File > Open.

Apabila Anda telah menentukan file gambar, maka Anda akan mendapati sebuah kanvas yang di dalamnya terdapat sebuah gambar yang sudah Anda tentukan sebelumnya.

Pilihlah ikon Create a new layer. Hal ini dilakukan untuk membuat sebuah layer baru.

Setelah itu pilihlah Brush Tool, lalu tentukan jenis brush yang ingin Anda gunakan.

Masih di layer yang baru, oleskan brush ke dalam kanvas Perlu Anda ingat bahwa dalam mengoleskan brush harus dihindari area objek utama, sehingga bagian yang perlu dioles adalah bagian latar image.

Pilihlah Art History Brush Tool, atau bisa juga dengan menekan tombol Shift+Y pada keyboard Anda dua kali.

Setelah itu pilihlah panel history, lalu klik di sampai history Open.

Tentukan pengaturannya di dalam Option bar seperti keterangan di bawah ini:
  • Mode: Normal
  • Opacity:10%
  • Style: Dab.
  • Area: 30px
  • Tolerance :1%
Jika sudah oleskan brush ke dalam kanvas secara merata. Untuk mengoleskan brush harus di bagian image yang terkena Brush Tool sebelumnya.

Langkah selanjutnya, ubahlah Bleding Mode di layar yang baru tersebut sesuai dengan keinginan Anda. Untuk contact kali ini, kami mengubahnya menjadi Blending Mode: Overlay.

Setelah Anda mengubah Blending Mode, maka Anda akan mendapatkan hasil kreasi seperti diperlihatkan pada gambar berikut:

Mode

Tidak seperti halnya penggunaan Blending Mode pada panel Layers, Mode di dalam Option bar hanya terdapat tujuh macam saja, yaitu:
  • Normal :opsi ini merupakan Mode default.
  • Darken :opsi ini menghasilkan warna dasar yang gelap.
  • Lighten : opsi ini merupakan suatu kebalikan dari Darken, dimana hasil warna didapat menjadi lebih terang.
  • Hue: opsi ini menghasilkan kejenuhan warna pada suatu objek gambar.
  • Saturation: opsi ini memandupadankan antara corak warna dengan lumninance dari warna dasar. Jika warna yang akan diubah merupakan warna dasar abu-abu, maka Anda tidak akan mendapatkan perubahan warna.
  • Color: perpaduan antara corak dan kejenuhan warna sehingga dapat menghasilkan satu warna dengan tingkat transparansi yang baik.
  • Luminnosity: mode ini menghasilkan efek kebalikan dari mode Color, karena dapat menciptakan warna  perpaduan dari corak dan kejenuhan warna pada warna dasar dengan luminance yang berasal dari campuran warna.
Style

Art History Brush Tool memiliki beragam Style yang tersedia di dalam Option bar. Setiap style memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Apabila Anda memilih kotak kombo Style, maka setidaknya ada sepuluh jenis Style yang dapat Anda gunakan.

Penggunaan Style ini tidak hanya secara langsung dituangkan kedalam kanvad, tetapi bisa juga dengan menggunakan teknik-teknik tertentu seperti pengunaan Blending Mode layer, maka hasil yang didapat akan lebih menakjubkan.

Opacity, Area, dan Tolerance

Ada tiga buah pengaturan lain yang ada di dalam Option bar pada Art History Brush Tool, pengaturan tersebut meliputi Opacity, Area, dan Tolerance. Berikut penjelasannya:

Opacity : digunakan untuk mengatur ketebalan atau intensitas olesan kuas yang dioleskan ke dalam kanvas. Semakin besar nilai Opacity yang dicantumkan, maka semakin tebal pula olesan kuas.

Area: opsi ini digunakan untuk menentukan besarnya ukuran Style.

Tolerance: opsi ini berguna untuk mengatur besarnya jangkauan olesan brush di dalam kanvas. Semakin kecil nilai Tolerance, maka olesan brush akan semakin merata.

Berkreasi Menggunakan Art History Brush Tool

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Art History Brush Tool, kegunaanya, dan pengaturan-pengaturan di dalamnya, oleh karena itu kini saatnya kita mencoba berkreasi menggunakan tool ini agar mendapatkan hasil pengeditan gambar yang spektakuler.

Kreasi gambar pada latihan kali ini tidak hanya menggunakan Art History Brush Tool saja, melainkan menggunakan Art History Brush Tool saja, melainkan menggunakan perpanduan dari Brush Tool, Blending Mode, serta oenggunaan tool yang lain. Untuk lebih jelasnya dalam memahami materi ini, silahkan Anda perhatikan langkah-langkah pengeditan gambar menggunakan Art History Brush Tool ini:
  1. Pilihlah menu File > Open, lalu carilah file gambar yang ingin Anda edit.
  2. Apabila file gambar sudah Anda buka, maka Anda akan menjumpai tampilan gambar di dalam kanvas. 
  3. Duplikasi layer Background dengan cara mengklik lalu drag layer tersebut menuju ke ikon Create a new layer.
  4. Pastikan Anda di layer Background copy, lalu pilihlah menu Image > Adjustments > Brightness/Contrast.

Kamis, 23 November 2017

Brush Tip dan Penggunaanya

Pada bab sebelumnya kita telah mengenali tentang Brush Tip fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya dan cara penggunaanya Sekarang kita kan mencoba untuk membuat sebuah brush tip sendiri yang pembahasannya akan dijelaskan berikut ini,

Membuat Lighting Ball Brush

Pada contoh ini kita akan membuat sebuah kreasi brush bernama Lighting Ball Brush. Untuk membuat Lighting Ball Brush Tool Anda bisa mengikuti deretan langkah-langkah di bawah ini:
Pilihlah menu File > View
Pada kotak dialog New yang muncul, masukkan nilai Width: 800 pixels dan Height: 600 pixels.
Pada bagian Color Mode, pilihlsh RGB Color.
Selanjutnya di dalam kotak kombo Background Content pilihlah White.
Jika sudah, tekan tombol OK sehingga terbentuk kanvas baru.
Langkah berikutnya, aktifkan ikon Brush Tool di dalam Toolbox.
Selanjutnya,bukalah panel Brushes dengan memilih menu Window>Brushes.
Setelah panel Brushes muncul, klik Brush Presets.
Pilihlah Brush Light Texture Medium Tip dengan ukuran 41.
Langkah berikutnya, klik Brush Tipe Shape sehingga tersebut terbuka.
Setelah itu, aktifkan opsi Scaterring.
Sesudahnya, masukkanlah nilai Diameter: 51 px.
Isilah nilai Roundness dan Hardness: 100%
Setelah itu pastian bahwa opsi Spacing masih dalam keadaan aktif. Baru sesudahnya, masukkan nilai Spacing: 133%.
Jikalau sudah, berilah tanda centang pada kotak cek Wet Edges.
Jika sudah, Anda klik ganda secara cepat pada opsi Shape Dynamics.
Setelah itu aturlah setting pada bagian Shape Dynamic sebagai berikut:
  • Size Jitter:35%
  • Control: Pen Pressure
  • Minumum Diameter: 2%
  • Angle Jitter :5%
  • Control: Fade
  • Roundness Jitter: 5%
  • Control: Pen Pressure
  • Maximum Roundness: 25%
Berikutnya, klik ganda opsi Scaterring.Setelah itu, aktifkanlah kotak cek Both Axes.
Kalau sudah, lakukan konfigurasi Scattering seperti di bawah ini:
Scatter:580%
Count:5.
Count Jitter:5%
Kemudian, pilihlah opsi Off di dalam kedua kotak kombo Control.
Selanjutnya, klik ganda opsi Texture.
Kalau sudah, berilah tanda centang di dalam kotak cek Invert
Jika sudah lakukan pengaturan Texture sebagai berikut:


Brush Presets dan Panel Brushes

Aplikasi Photoshop menyediakan sebuah fasilitas untuk memilih beragam Brush yang Anda butuhkan serta melakukan memodifikasi Brush. Dengan memanfaatkan fasilitas ini maka Anda bisa memperoleh karakteristik Brush yang sesuai untuk berbagai keperluan Anda. Nah, bagian ini disebut dengan nama panel Brushes. Untuk mengenal fasilitas ini, ikutilah penjelasan singkat berikut ini:

3.1 Membuka Panel Brushes

Untuk masuk ke fasilitas panel Brushes ini ada beberapa cara yang bisa Anda tempuh. Berikut ini masing-masing cara tersebut:

  1. Awali dengan memilih menu Windows > Brushes.
  2. Setelah itu Anda akan mendapati tampilan panel Brushes.
  3. Atau klik ikon Brushes pada Docker yang berada di Workspace

3.2 Mengenal Bagian-Bagian Panel Brushes

Pada panel Brushes tersebut Anda bisa memilih brush seperti halnya ketika Anda memilih brush di bagian Brush Preset Picker. Selain itu Anda pun bisa memodifikasi dan melakukan serangkaian pengaturan untuk memperoleh brush yang unik, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Nah, sebelum kita masuk ke pengaturan-pengaturan brush, maka sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu bagiab-bagian pada panel Brushes untuk memudahkan pengaturan yang akan dilakukan. berikut ini skema bagian-bagian pada panel Brushes tersebut.
  1. Bagian Brush Settings.
  2. Ikon Lock.
  3. Ikon Unlock
  4. Ikon Pop-Up Menu.
  5. Bagian Brush Tip Shape.
  6. Bagian Brush Options.
  7. Bagian Brush Stroke Preview
 Memilih dan Mengatur Tampilan Brush Presets

Bagian Brush Preset merupakan sebuah bagian di panel Brush yang menampilkan bentuk-bentuk brush yang terdapat di panel Brushes tersebut, maka ubahlah tampilan Brush Presets terlebih dahulu. Caranya sebagai berikut:

Pastikan Anda telah membuka panel Brushes dengan memilih menu Window  > Brushes.

Kemudian pilihlah opsi Brush Presets di bagian kiri panel Brushes.

Selanjutnya klik ikon Pop-up Menu yang Berada di sudut kanan atas panel tersebut.

Selanjutnya pilihlah salah satu opsi untuk mengubah tampilan Brush di bagian Brush Tip Shape.

Berikut ini beberapa pilihan tampilan yang akan memudahkan Anda dalam memilih brush yang sesuai untuk digunakan.
  • Tampilan Large Thumbnail pada Gambar 3.8 sesuai gunakan untuk Anda yang ingin melihat tampilan berbrush secara detail sehingga akan memudahkan dalam memilih bentuk brush yang sesuai.
  • Tampilan Large List cocok digunakan untuk Anda yang ingin memilih brush dengan spesifikasi tertentu karena pada tampilan ini Anda bisa melihat informasi setiap brush dengan jelas. Lihat Gambar 3.8.
  • Sementara itu bila Anda telah mengenali macam-macam brush, maka Anda bisa memilih tampilan Text Only. Pada tampilan ini, masing-masing brush hanya ditampilkan dalam sebiah informasi yang ringkas. Lihat Gambar 3.9. 
Selanjutnya Anda bisa memilih salah satu bentuk brush yang Anda butuhkan dari tampilan koleksi brush yang disediakan

Sementara itu untuk mengatur ukuran brush yang telah Anda pilih tersebut maka geserlah slider Master Diameter dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Geserlah ke arah kanan untuk memperbesar ukuran brush
  • Sebaliknya ke arah kiri untuk memperkecil ukuran brush
Memilih Bentuk Brush

Pada saat Anda masuk ke panel Brushes, maka biasanya Anda akan menemukan tampilan bentuk-bentuk brush pada bagian Brush Presets. Bentuk brush yang paling sering kita jumpai adalah brush pada kategori Basic Brushes. Kategori tersebut hanya terdiri dari dua pilihan bentuk brush, yakni brush Hard Mechanical atau brush bertepi solid dan brush Softn Mechanical atau bertepi halus.

Tampilan Basic Brushes  dengan Brush Hard Mechanical

Tampilan Basic Brushes dengan Brush Soft Mechanical

Namun sebenarnya panel Brushes tidak hanya menyediakan brush dengan dua macam pilihan tersebut saja melainkan masih banyak pilihan-pilihan lainnya. Nah, untuk melihat koleksi kategori-kategori brush tersebut, maka ikutilah panduan singkat berikut ini:
  1. Pastikan Anda masih berada pada panel Brushes.
  2. Selanjutnya pilihlah kembali ikon Pop-up Menu yang berada sudut kanan atas panel Brushes.
  3. Kemudian pilihlah kategori Caligraphic Brushes pada Pop-up Menu yang muncul.
  4. Lalu pada kotak dialog yang muncul pilihlah salah satu tombol berikut ini
  5. Setelah itu Anda akan mendapati koleksi brush dari kategori yang Anda pilih tersebut.
  6. Dengan cara yang sama Anda bisa memilih koleksi brush dari kategori-kategori lainnya. Berikut tampilan beberapa koleksi-koleksi brush yang menarik pada kategori yang disediakan panel Brushes.
Memilih Bentuk Brush
Pada saat Anda masuk ke panel Brushes, maka biasanya Anda akan menemukan tampilan bentuk-bentuk brush pada bagian Brush Presets. Bentuk brush yang paling sering kita jumpai adalah brush pada kategori Basic Brushes. Kategori tersebut hanya terdiri dari dua pilihan bentuk brush, yakni brush Hard Mechanical Atau Brush bertepi solid dan brush Soft Mechanical atau brush bertepi halis.

Namun sebenarnya panel Brushes tidak hanya menyediakan brush dengan dua macam pilihan tersebut saja melainkan masih banyak pilihan-pilihan lainnya. Nah, untuk melihat koleksi kategori-kategori brush tersebut, maka ikutlah panduan singkat berikut ini:
  1.  Pastikan Anda masih berada pada Brushes.
  2. Selanjutnya pilihlah kembali  ikon Pop-up Menu yang berada di sudut kanan atas panel Brushes.
  3. Kemudian pilihlah kategori Caligraphic Brushes pada Pop-up Menu yang Muncul.
  4. Lalu pada kotak dialog yang muncul pilihlah salah satu tombol berikut ini:
  5. Setelah itu Anfda akan mendapati koleksi brush dari kategori yang Anda pilih tersebut.
  6. Dengan cara yang sama Anda bisa memilih koleksi brush dari kategori-kategori lainnya. Berikut tampilan beberapa koleksi-koleksi brush yang menarik pada kategori yang disediakan di panel Brushes.
 Mengatur dan Memodifikasi Brush

Pada panel Brushes ini Anda akan menemukan serangkaian pengaturan brush. Pengaturan tersebut diantaranya pengaturan Brush Tip Shape yang merupakan pengaturan dasar brush dan beberapa pengaturan untuk memodifikasi brush, misalnya seja Brush,Dynamic, Scattering, Texture, dan lain sebagainya.

Tetapi pada dasarnya pengaturan-pengaturan tersebut memilki tiga konsep pengaturan dasar, yakni Jitter untuk mengatur posisi atau sudut brush, Minimumn untuk mengatur jarak yang hendak diterapkan atas pengaturan Jitter yang telah dilakukan, dan Control untuk mengatur penggunaan fasilitas Jitter.

Berikut ini kami sajikan masing-masing pengaturan yang dilakukan untuk tiap-tiap bagian tersebut dan bebnerapa contoh hasil pengaturan brush yang bisa Anda peroleh.

Brush Tip Shape

Bagian pengaturan Brush Tip Shape Tip Shape ini berisi pengaturan dasar yang selalu digunakan ketika kita memilih ataupun melakukan modifikasi sebuah brush. Pengaturan pada bagian ini meliputi pengaturan ukuran brush, sudut brush hingga jarak antarbrush. Untuk lebih jelasnya ikutilah penjelasan di bawah ini.
  1. Pastikan Anda telah membuka panel Brushes dengan memilih menu Windows > Brushes.
  2. Selanjutnya pilihlah opsi Brush Tip Shape yang berada di bagian atas Brush Settings.
  3. Kemudian di bagian Brush Options, geserlah slider Diameter ke arah kanan untuk memperbesar ukuran brush, dan sebaliknya ke arah kiri untuk memperkecil.
  4. Masih pada bagian Brush Options, aktifkan opsi Flip X untuk memutar brush pada sumbu X.
  5. Sementara itu aktifkan opsi Flip Y untuk memutar brush pada sumbu Y.
  6. Selanjutnya masukkanlah nilai di kotak teks Angle atau klik dan tarik tanda panah di kolom Angle untuk memutar brush. 
  7. Lalu masukkanlah nilai pada kotak teks Roundness untuk mengatur ketajaman sudut-sudut brush.
  8. Kemudian geserlah slider Hardness ke arah kanan untuk memperoleh brush bertepi solid, sementara itu geserlah slider ke arah kiri untuk memperoleh brush bertepi kabur. 
  9. Geserlah slider Spacing ke arah kanan untuk menambah jarak antarbrush dan ke arah sebaliknya untuk mempersempit jarak antarbrush.
Shapes Dyanamic

Opsi Shapes Dynamic bisa digunakan untuk membuat variasi brush. Berikut ini beberapa pengaturan Shape Dynamic Sehingga menghasilkan variasi brush yang menarik.
  1. Pilihlah terlebih dahulu opsi Shape Dynamic yang berada di bagian Brush Settings.
  2. Selanjutnya geserlah slider Size Jitter untuk memperoleh variasi ukuran dan jarak brush. Berikut ini beberapa variasi brush dengan nilai Size Jitter yang berbeda-beda.
  3. Sementara itu untuk memperoleh variasi posisi brush secara acak, maka geserlah slider Angle Jitter hingga Anda memperoleh posisi seperti yang Anda inginkan.
  4. Selanjutnya untuk mendapatkan variasi tampilan posisi brush, aktifkanlah opsi Flip Y atau Flip X untuk memutar hasil sapuan brush ke posisi tertentu berdasarkan perputaran terhadap sumbu X dan Y.
 Scattering

Pada bagian Scattering ini Anda bisa mengatur penyebaran brush dan jumlah brush pada suatu jarak tertentu sehingga memperoleh variasi brush yang dibutuhkan:

Awali dengan memilih opsi Scattering di bagian Brush Settings.
Selanjutnya geserlah slider Scattter untuk memperoleh tampilan brush yang menyebar.
Semantara itu untuk mengatur jumlah brush pada jarak tertentu maka geserlah slider Count.

Textur

Pada pengaturan Texture ini, Anda bisa menambahkan sebuah Brush terpilih dengan tekstur yang beragam dan mengatur intensitas tekstur tersebut.

  1. Pilihlah opsi Textur pada bagian Brush Settings. Lihat Gambar 3.44.
  2. Kemudian pilihlah salah satu texture untuk brush pada bagian Pattern Picker.
  3. Selanjutnya geserlah slider Scale untuk mengatur skala ukuran tekstur yang terpilih dan pilihlah salah satu opsi blending mode misalnya dengan memilih opsi Multiply di kotak kombo Mode.
Dual Brush

Pada pengaturan ini, Anda bisa menggabungkan dua brush yang berbeda sehingga menghasilkan kombinasi brush yang unik:
  1. Pilihlah terlebih dahulu opsi Brush Tip Options.
  2. Kemudian pilihlah bentuk brush yang pertama.
  3. Selanjutnya pilihlah opsi Dual Brush di bagian Brush settings.
  4. Lalu pilihlah brush kedua yang hendak digabungkan dengan brush yang pertama.
  5. Setelaj itu lakukanlah pengaturan berikut ini
  • Geserlah slider Diameter untuk mengatur ukuran Brush.
  • Geserlah slider Spacing untuk mengatur jarak brush yang kedua terhadap brush yang pertama.
  • Geserlah slider Scatter untuk mengatur penyebaran brush  yang kedua terhadap brush yang pertama. 


Set to Enable Airbrush Capabilities

Fasilitas Set to Enable Airbrush Capabilities ini dapat Anda temukan dalam bentuk ikon Set to Enable AirBrush Capabilities yang bisa Anda aktifkan atau nonaktifkan. Ikon ini berfungsi untuk menghasilkan olesan yang tidak terlalu tebal atau seperti hasil olesan airbrush.

Hasil Pengolesan Tanpa Mengaktifkan Ikon Set to Enable Airbrush Capabilities

Hasil Pengolesan dengan Mengaktifkan Ikon Set to Enable Airbrush Capabilities

Flow

Fasilitas Flow bisa Anda gunakan untuk mendapatkan hasil brush di bagian awal dan akhir pergolesan menjaid lebih transparan warnanya dibandingkan pada warna di bagian tengah.

Semakin rendah nilai Flow maka tampilan warna di bagian akhir dan awal pengolesan akan semakin transparan sedangkan nilai Flow yang semakin tinggi mengurangi transparansi warna yang dihasilkan.

Untuk mempertinggi nilai Flow, Anda cukup menggeser slider ke arah kanan.

Tampilan Olesan Brush Menggunakan Nilai Flow Tinggi

Sebaliknya untuk memperkecil nilai Flow, Anda bisa menggeser slider ke arah kiri.

Tampilan Olesan Brush Menggunakan Nilai Flow Rendah